
Milad ke-6, Jejaring Dunia Santri Gelar Panggung Seni dan Budaya Santri
Tebuireng.online- Rabu, (20/08/2025) Jejaring Dunia Santri (JDS) berkolaborasi dengan Tebuireng Media Group (TMG) menggelar acara Panggung Seni dan Budaya Santri dengan tema “Zikir Kemerdekaan Aktualisasi Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari dan Refleksi Kebangsaan”. Kegiatan berlangung sejak pukul 19.30 – 01.30 WIB dini hari di Museum Islam Indonesia KH. M. Hasyim Asy’ari (MINHA). Acara berjalan dengan meriah karena selain dihadiri oleh sejumlah Dzurriyah Pesantren Tebuireng, Founder JDS, juga seluruh warga sekitar tebuireng bisa menyaksikan secara langsung.
Dalam kesempatan sambutan dewan pembina JDS, Ngatawi Al-Zastrow menceritakan perjalanan terbentuknya jejaring dunia santri hingga menginjak di usia 6 tahun. Mulanya ide terbentuk dari tempat ngopi yag membahas mengenai potensi pesantren. Perumpamaan mata air yang memancarkan air kehidupan namun tertutup gorong-gorong sampah peradaban.
“Bagaimana tradisi budaya nilai pesantren yang sangat luar biasa bisa menyebarkan mata air yang jernih. Ini spirit santri. Santri dan Kiai berpotensi menulis yang luar biasa, tapi sarana untuk mengembangkan kurang, terutama di media sosial. Akhirnya kita mencari celah untuk merebut gorong-gorong supaya mengalirkan mata air jernih.” katanya.
Dengan mendapat dua tekanan, dari kiri; liberalisme, menikah sesama jenis, menindas kemiskinan dengan kapitalisme dan segala hal dihalalkan. Dari kanan; puritarisme dan fundamentalisme agama yang kaku, sedikit-sedikit haram, kafir, masuk neraka. Pesantren menggunakan budaya tradisi yang unik.
“Dari kedua tekanan inilah membuat kita harus kreatif, inovatif akhirnya menggerakkan sastra santri untuk mendobrak potensi yang ada di pesantren,” ungkapnya.

Pendiri JDS ini mengaku mendapat pencerahan dari KH. Abdul Hakim Mahfudz bahwa imunitas pondasi yang kuat didapat dengan pemahaman sejarah yang baik sehingga tidak mudah terserang virus liberal dan puritan. Kiai memiliki imunitas yang tinggi dengan pemahaman sejarah dan akar tradisi yang kuat. Misi penyebaran tulisan jejaring dunia santri sudah tersebar di 138 negara, hampir 2 juta pembaca yang masuk di JDS.
Kemudian acara dilanjut dengan sambutan Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz, beliau menyampaikan rasa senang akan hadirnya Jejaring Dunia Santri, dengan begitu potensi santri bisa digali dan dikembangkan lebih luas lagi, namun tetap menjaga tradisi pesantren.
Bagian akhir ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Ahmad Syakir Ridwan. Dengan selesainya dibacakan doa maka acara pembukaan telah usai. Adapun acara berikutnya yakni pemutaran video profil JDS, Majalah Tebuireng, Tebuireng Online, Rumah Produksi Tebuireng (MAKSI), dan Museum Islam Indonesia KH. M. Hasyim Asy’ari.
Pembacaan puisi, monolog dan nyanyi dari santri menempati acara inti. Disusul dengan pembacaan puisi oleh Raedu Basha, Mahwi Air Tawar, Mahdi Luhung, Gus Haedar Hafeez. Kemudian pembagian hadiah pemenang lomba dan ditutup dengan pameran wayang golek oleh Ki Dalang Haryo Enthus.
Pewarta: Aulia
Editor: Sutan
Game Center
Game News
Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime