Pentingnya Memahami Hak-hak Tetangga dalam Islam
3 mins read

Pentingnya Memahami Hak-hak Tetangga dalam Islam


Ilustrasi memberi makanan

Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antarsesama manusia. Salah satu bentuk perhatian Islam terhadap kehidupan sosial adalah dengan menekankan pentingnya menjaga hak-hak tetangga. Allah SWT memerintahkan agar seorang muslim memperlakukan tetangganya dengan baik. Dalam al-Quran, Allah berfirman:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ  وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Q.S. An-Nisa; 36)

Ayat ini menempatkan tetangga dalam deretan pihak yang wajib diperlakukan dengan ihsan (kebaikan). Bahkan Allah menyebut dua jenis tetangga: yang dekat (secara nasab atau tempat) dan yang jauh. Ini menunjukkan luasnya cakupan kepedulian sosial dalam Islam. Rasulullah Saw menekankan hak tetangga dalam banyak sabdanya. Salah satu hadits yang sangat masyhur adalah:

 وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ» قِيلَ: وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Artinya: “Demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman, demi Allah tidaklah beriman !”. Dikatakan kepada Nabi, “Siapakah yang tidak beriman Ya Rasulullah?”. Nabi berkata, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (H.R. Al-Bukhari No. 6016)

Dalam hadis lain, Nabi bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَليُحْسِنْ ألى جَارِهِ

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, maka hendaknya dia berbuat baik kepada tetangganya.” (H.R. Bukhari no. 4.787 dan Muslim no. 69)

Berbuat baik kepada tetangga termasuk perkara yang mulai hilang/pudar di kalangan kaum muslimin. Bahkan kita jumpai di sebagian kota, seseorang tidak mengenal tetangganya sama sekali. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Padahal seharusnya tidak demikian. Rasulullah Saw menganjurkan agar sesama tetangga harus saling mengenal, karena kepada tetangga terdapat hak-hak yang harus ditunaikan. Para ulama menjelaskan bahwa hak tetangga mencakup:

  1. Tidak menyakiti, baik secara fisik, lisan, atau perbuatan.
  2. Membantu jika dalam kesulitan, seperti memberi makanan atau bantuan finansial.
  3. Menjaga rahasia dan kehormatannya.
  4. Menjenguk jika sakit, dan ikut berempati ketika mendapat musibah.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan bahwa tetangga memiliki tiga tingkatan: Pertama, ia menjadi tetangga, seorang muslim, dan sekaligus kerabat, maka ada tiga hak. Kedua, ia menjadi tetangga, dan seorang muslim saja, maka ada dua hak. Ketiga, ia menjadi tetangga tetapi non-muslim, maka ada satu hak, yakni hak sebagai tetangga.

Bahkan dalam Fathul Bari, Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa “gangguan terhadap tetangga” bisa menyebabkan seseorang dicampakkan dari rahmat Allah jika ia tidak segera bertaubat. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga hak tetangga bisa diwujudkan melalui hal-hal sederhana. Mulai dari menyapa dengan ramah setiap hari, tidak memutar musik keras di malam hari, membagikan makanan saat memasak lebih, menawarkan bantuan saat tetangga sakit atau berduka, dan menghindari konflik dan ghibah antar warga.

Jika terjadi kesalahpahaman, Islam menganjurkan untuk segera meminta maaf dan berdamai, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw bahwa seorang muslim tidak boleh mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Menjaga hak tetangga adalah bagian dari kesempurnaan iman. Tetangga adalah orang yang paling dekat secara fisik dalam kehidupan kita sehari-hari. Hubungan yang baik dengan tetangga adalah cerminan kepribadian dan keislaman yang benar. Rasulullah Saw telah mengingatkan dengan tegas bahwa gangguan terhadap tetangga adalah tanda lemahnya iman, bahkan bisa menyebabkan seseorang keluar dari kebaikan Islam. Maka, mari jadikan rumah dan lingkungan kita sebagai ladang kebaikan. Jangan sampai tetangga menjadi saksi buruk atas akhlak kita. Jadilah muslim yang dirindukan oleh tetangganya karena akhlak yang mulia dan kepedulian yang tinggi

Baca Juga: Bertetangga dengan Baik, Tanda Kesempurnaan Iman


Penulis: Muttaqin Hidayahtullah, Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo

Editor: Muh. Sutan





Game Center

Game News

Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime

Gaming Center