Peran Relawan dalam Menjaga Ketertiban Persimpangan Jalan
4 mins read

Peran Relawan dalam Menjaga Ketertiban Persimpangan Jalan


ilustrasi

“Pak Ogah”, mungkin di sini masih banyak yang bertanya-tanya Pak Ogah itu siapa. Mungkin ada yang mengira kalau Pak Ogah ini merupakan seorang tokoh yang mengisi pada sebuah serial yang bernama “Si Unyil”. Namun, dalam konteks yang akan dibahas ini bukan Pak Ogah yang demikian, melainkan seseorang yang biasanya ada di persimpangan jalan yang biasa kita temui dengan ciri-ciri khas yaitu memakai rompi, membawa bendera dan terdapat pluit di mulutnya. Itulah yang dinamakan Pak Ogah, mungkin masih banyak yang bertanya-tanya kenapa orang tersebut dinamai dengan sebutan Pak Ogah?

Dari informasi yang penulis dapat dari website bahwa penyebutan nama Pak Ogah ini diambil dari peran pada serial “Si Unyil”, karena Pak Ogah ini dikenal dengan sosok yang suka menolong dengan jargon khasnya “bagi cepek dulu dong”. Penggambaran sosok Pak Ogah ini tertanam erat di sanubari masyarakat. Oleh karna itu, seseorang yang sukarela berdiri tegak dengan bendera yang dipegangnya rompi yang dikenakanya dan pluit yang dihembusnya ini di kaitkan oleh masyarakat dengan sebutan Pak Ogah.

Pak Ogah ini bukanlah pihak berwenang dan bukanlah juru parkir, tapi ia mau tampil mengambil tanggung jawab mengurangi kemacetan dengan imbalan hanya mengandalkan recehan yang diberi dari setiap pengendara yang ikhlas memberi. Namun walaupun sebenarnya Pak Ogah ini secara hukum bisa dianggap melanggar undang-undang tentang lalu lintas karena telah mengganggu fungsi jalan dan dapat dipidana maksimal 1 tahun penjara atau denda sebesar 24 Juta rupiah, namun Pak Ogah ini tidak mau meninggalkan pekerjaan yang bukan profesinya itu.

Bagaimana menurut Anda tentang Pak Ogah ini? Apakah Anda merasa terganggu karena adanya Pak Ogah di tengah jalan? Atau malah merasa aman karena ada yang mengarahkan pengendara saat di persimpangan jalan yang dapat mengurangi angka kecelakaan? Tetapi apabila ada pihak yang berwenang ikut tampil mengatur lalu lintas, mungkin Pak Ogah ini tidak diperlukan lagi.

Bagi sebagian orang, adanya Pak Ogah dianggap kurang baik karena dianggap tidak pernah mengikuti pelatihan khusus sehingga tidak ahli dalam mengatur lalu lintas. Dalam hal ini juga Pak Ogah tidak memiliki peran resmi dalam mengatur lalu lintas tersebut sehingga resiko yang ditimbulkan itu dapat berdampak besar bagi para pengendara di jalan raya. Setelah penulis bertanya-kepada penduduk sekitar ada 2 pendapat tentang Pak Ogah ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ada yang menganggap Pak Ogah ini sangat membantu pengendara saat di persimpangan jalan, karena pengendara tidak bisa sembarangan menyebrang di persimpangan jalan. Tetapi ada versi yang berbeda pendapat tentang Pak Ogah ini, pendapat yang kedua mengatakan  “kalau Pak Ogah ini sok bisa mengatur jalan padahal itu bukan tugasnya” ujar pendapat yang ke 2. Dia juga mengatakan bahwa ia hampir pernah mengalami kecelakaan karena Pak Ogah ini memberhentikannya mendadak. Oleh sebab itu, dia merasa resah karena adanya Pak Ogah di persimpangan jalan. Dia berpendapat bahwa pemasangan rambu-rambu lalu lintas itu lebih aman dari pada adanya seseorang yang kurang profesional mengatur para pengendara yang ada di jalanan.

Dari sini penulis dapat membuat kesimpulan bahwa kehadiran warga yang rela mengatur lalu lintas yang biasa kita sebut dengan Pak Ogah ini dapat membawa manfaat bagi pengendara dengan meningkatkan ketertiban dan kesadaran saat berkendara. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa mereka ini tidak memiliki kewenangan sehingga sangat beresiko atas keselamatan dirinya dan para pengendara. Solusi yang tepat menurut penulis ialah bisa mendorong kehadiran petugas resmi dalam mengatur lalu lintas atau dari pihak pemerintahan dapat memberikan pelatihan khusus dan peralatan yang memadai kepada warga yang ingin membantu mengatur lalu lintas, atau mengupayakan solusi jangka panjang seperti pemasangan rambu-rambu lalu lintas atau yang lainnya.

Baca Juga: Tekan Pelanggaran Lalu Lintas, Polres Jombang Edukasi Santri dalam Berkendara


Penulis: Novi Syahwalina Irsa, Mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari.

Editor: Muh. Sutan





Game Center

Game News

Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime

Gaming Center